INGGRIS - Sebuah laporan yang mengejutkan oleh Trade Union Congress (TUC) -
sebuah federasi persatuan buruh di Inggris - menunjukkan hampir satu
juta pekerjaan telah hilang sejak tahun 2007 di Inggris pada
sektor-sektor seperti manufaktur, ritel, hotel dan restoran, menunjukkan
bahwa resesi telah sangat membuat Inggris menderita.
TUC menemukan bahwa pekerjaan yang memperhitungkan lebih dari
setengah pekerja muda telah menderita kerugian terbesar, dengan kerugian
di bidang manufaktur jatuh hingga 14% selama empat tahun untuk
mengakhiri tahun 2011, pekerjaan hilang lebih dari 400.000. Sehingga
jumlah penangguran di Inggris kian meningkat.
Sedangkan dalam bidang konstruksi lebih dari 280.000 pekerjaan
hilang, begitu juga dengan ritel, hotel dan restoran mencapai 220.000.
Sebaliknya, pekerjaan di bidang keuangan dan jasa naik hampir 100.000.
"Sektor manufaktur mengalami kehilangan pekerjaan berat selama resesi
ini dan telah gagal untuk pulih karena pemulihan Inggris lemah tak
dapat disangkal. Sementara sektor ritel dan konstruksi telah mendapatkan
pekerjaan dalam 12 bulan terakhir, mereka masih dalam perjalanan
panjang sebelum kesehatan resesi mereka," kata Sekjen TUC Brendan
Barber.
Sekjen TUC menambahkan,"pemulihan di ritel, hotel dan restoran sangat
penting untuk para pemuda karena ini bidang yang paling disukai untuk
mencari pekerjaan. Sayangnya, pekerjaan ini sangat bergantung pada
pendapatan bersih orang-orang, dan jatuhnya upah memaksa orang-orang
untuk mengendalikan pembelanjaan mereka."
Menteri Ketenagakerjaan Inggris Chris Grayling juga memperingatkan
bahwa jumlah orang yang mengklaim sebagai pencari kerja, cenderung
meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena orang beralih dari
kepentingan lain karena reformasi persatuan kesejahteraan. (siraaj/arrahmah.com/baitulmaalmalang.blogspot.com/)
Minggu, 29 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar